teknologi wireless charging
teknologi wireless charging

Mengenal Teknologi Wireless Charging Smartphone yang Praktis

Teknologi wireless charging saat ini sudah dapat ditemukan pada perangkat smartphone. Anda tidak perlu menyambungkan kabel ke port ketika ingin mengisi daya perangkat. Cara ini lebih praktis.

Teknologi canggih tersebut menawarkan fitur yang mampu menyajikan energi listrik tanpa perlu menghubungkan kabel. Teknologi ini sudah banyak diterapkan pada berbagai merek smartphone.

Apa Itu Teknologi Wireless Charging

Teknologi canggih ini mempunyai beberapa nama. Ada yang menyebutnya inductive charging hingga cordless charging. Namun untuk cara kerjanya sama saja, yakni mengalirkan arus listrik ke perangkat tanpa perlu memakai kabel.

Ketika ingin mengisi daya smartphone, pengguna hanya perlu mendekatkannya ke transmitter. Transmitter pengisian daya tersebut umumnya mempunyai bentuk charging pad, stand atau station.

Ketika baterai sebuah perangkat telah habis, pengguna cukup meletakkannya di atas transmitter. Kemudian, alat akan bekerja secara otomatis untuk mengalirkan energi listrik dari sumber listrik ke dalam ponsel.

Artikel Menarik:  Jajaran Laptop Terbaik untuk Kerja di Kantor maupun WFH

Meskipun secara umum dianggap tanpa kabel, bukan berarti alat ini tidak mempunyai komponen kabel sama sekali. Teknologi ini tetap menggunakan konsep kabel namun antarmukanya bukan berbentuk port.

Melainkan berbentuk komponen transmitter dan receiver. Sehingga pengguna tidak perlu menghubungkan kabel ke perangkat ketika mengisi daya. Cukup mendekatkannya dengan transmitter dan receiver.

Mungkin Anda masih ingat mengenai induksi elektromagnetik. Yaitu sebuah prinsip dimana gaya gerak listrik timbul sebab ada perubahan dari fluks magnet di dalam kumparan.

Wireless charging menggunakan dua kumparan dalam proses kerjanya. Kumparan pertama berguna sebagai pemancar magnet sedangkan yang kedua menangkap perubahan fluks untuk memicu gaya gerak listrik.

Teknologi pengisian daya ini menyimpan rangkaian elektromagnetik yang dapat menghasilkan osilasi (perubahan bolak-balik secara berkala) medan magnet pada transmitter. Sehingga mempengaruhi perubahan fluks di kumparan kedua.

Kemudian gaya listrik akan muncul dan dapat mengalirkan muatan listrik ke baterai atau rangkaian di dalam perangkat secara langsung. Sudah banyak perusahaan smartphone yang mengadopsi teknologi ini. Seperti Apple, Asus, Google, Samsung, dan lain sebagainya.

Artikel Menarik:  Review Samsung Z Flip 3, Smartphone Lipat Masa Depan

Keunggulan Menggunakan Teknologi Wireless Charging

Alat pengisian daya yang dihadirkan oleh perusahaan smartphone umumnya menggunakan standar Qi Wireless charging. Standar ini menyajikan pengisian nirkabel dengan daya rendah untuk perangkat kecil.

Standar ini membuat pengisian daya nirkabel dapat dilakukan hingga jarak 4 cm. untuk transmitter menggunakan Base Station dan Mobile Devices sebagai penerimanya. Teknologi ini menghadirkan beberapa keunggulan.

1. Praktis

Keunggulan pertama tentu saja praktis. Karena pengguna hanya perlu meletakkan perangkat di atas charging pad. Tidak perlu memasukkan kabel ke dalam port pada ponsel. Bisa lebih menghemat waktu.

2. Koneksi Aman

Anda pasti sering mendengar kabar adanya masalah karena percikan air pada kabel atau port USB. Apabila kabel terkena air yang masuk ke dalam port ponsel, maka ponsel dan charger akan sama-sama mengalami gangguan.

Namun melalui teknologi ini Anda tidak perlu khawatir. Karena koneksi lebih aman dan terbebas dari risiko tersebut. Anda juga tidak akan mengalami salah memasang kabel pada port smartphone.

Artikel Menarik:  Apa Itu Interkom: Alat Komunikasi untuk Meningkatkan Efisiensi

Untuk charger tipe biasa umumnya menggunakan kabel dengan port microUSB, USB Type-C hingga lightning. Namun untuk teknologi wireless charging pengguna tidak perlu memasukkan kabel ke dalam port pada ponsel.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments