sensor lampu tepuk tangan
sensor lampu tepuk tangan

Sensor Lampu Tepuk Tangan yang Praktis Anti Ribet

Adanya sensor lampu tepuk tangan bukan lagi khayalan belaka karena ternyata sudah ada yang memilikinya. Jika suka menonton drama korea, pasti Anda tidak asing dengan teknologi canggih satu ini. Kali ini kami akan membahas beberapa hal penting terkait teknologi tersebut.

Zaman sekarang banyak orang menginginkan kepraktisan, termasuk salah satunya pada saklar lampu, terutama area kamar. Ketika mata sudah mengantuk, tetapi lupa mematikan saklar tentu rasanya malas sekali untuk turun dari ranjang dan mematikan lampu kamar.

Hal seperti itu tidak akan dirasakan ketika Anda memasang sistem sensor tepuk tangan untuk mengontrol pencahayaan. Tertarik mencoba? Simak dulu pembahasan teknis terkait kemajuan teknologi satu ini. Kami merangkumnya melalui bahasa sederhana.

Cara Kerja Sensor Lampu Tepuk Tangan

Memanfaatkan kemajuan teknologi dengan penggunaan lampu tanpa kabel ini memudahkan instalasi dan menghemat ruang. Kemungkinan kabel rusak yang menyebabkan korsleting juga dapat dikendalikan sebaik mungkin melalui sensor tepukan tangan.

Sederhananya cara kerja sensor lampu tepuk tangan ini menangkap suara atau tepukan tangan sebagai sinyal listrik yang mematikan dan menghidupkan saklar. Namun, tentu sinyal listrik tersebut kecil dan masih membutuhkan bantuan alat bernama IC atau transistor.

Artikel Menarik:  Memahami Desain Vector Gratis Tanpa Crack dan Kode Aktivasi

Ketika tegangan sudah terpenuhi maka dengan sendirinya aliran listrik akan sampai ke relay dengan peranan mematikan dan menyalakan lampu. Memang dibutuhkan ahli untuk instalasi teknologi terbaru ini, namun kepraktisannya dapat dirasakan sangat jelas.

Untuk menyalakan cahaya, Anda cukup bertepuk tangan satu kali, demikian juga ketika ingin mematikan lampu. Tepuk tangan satu kali saja sudah cukup mengontrol nyala dan matinya cahaya pada ruangan. Sistem ini terintegrasi dengan listrik alami pada tubuh manusia.

Kelebihan dari Saklar Lampu Otomatis

Berdasarkan cara kerja di atas, rangkaian listrik untuk pencahayaan ruangan ini menggunakan saklar otomatis. Anda tidak perlu beranjak dari tempat semula untuk mematikan maupun menyalakan lampu. Keunggulannya tentu lebih praktis dan efisien.

Berbeda dengan menggunakan saklar manual, sensor lampu tepuk tangan lebih memakan waktu sebentar dan instalasi ruangan lebih ringkas. Namun, risikonya harus paham dengan teknologi yang digunakan sehingga ketika ada gangguan sedikit dapat diatasi mandiri.

Di Indonesia sendiri belum banyak yang menggunakan sistem sensor pencahayaan ini, sehingga apabila terjadi kerusakan harus menghubungi orang yang paham. Sebagai pengguna, Anda tidak bisa hanya memanfaatkan kemajuan teknologinya saja.

Artikel Menarik:  Memilih Charger HP Terbaik Agar Bisa Terus Digunakan

Meskipun sedikit, pemahaman akan kemajuan teknologi tersebut penting untuk menghadapi berbagai situasi. Jika mulai banyak orang menggunakannya, semakin praktis instalasi karena tidak membutuhkan kabel dan dapat menghindari adanya korsleting.

Gangguan hewan pengerat, seperti tikus juga dapat dihindari secara baik. Banyak kelebihan bisa dirasakan dari penerapan sensor lampu tepuk tangan pada hunian, terutama dalam hal ini pada area pribadi atau kamar tidur.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments