Apa Itu Metaverse? Kenapa Dibilang Teknologi Realitas Virtual

Hadirnya teknologi digital membawa perubahan yang sangat pesat. Gimana tidak? Dalam waktu yang singkat, pola kehidupan manusia sudah mulai mengalami banyak pergeseran.

Bahkan banyak inisiatif dan peluang pekerjaan yang dihasilkan, namun ada juga pekerjaan yang akhirnya hilang dan tergantikan oleh teknologi. Melihat hal tersebut, perusahaan-perusahaan teknologi nggak tinggal diam.

Dimana mereka terus berinovasi menghasilkan produk yang bisa memikat banyak pengguna. Nah salah satu produk teknologi yang perbincangan saat ini yaitu metaverse.

Istilah metaverse menjadi salah satu topik perbincangan yang ramai, sebab terdapat komitmen Facebook yang mau mengembangkan konsepnya secara total. Sehingga nama perusahaannya pun berubah yang awalnya Facebook menjadi Meta.

Mark Zuckerberg (pemilik facebook) sudah melihat potensi dan arah teknologi masa depan dunia.

Tapi yang harus diketahui, konsep metaverse sebenarnya sudah cukup lama diperkenalkan tepatnya tahun 1992 yang dibuat dalam novel fiksi ilmiah berjudul Snow Crush karangan Neal Stephenson.

Novel tersebut mengisahkan suatu keadaan manusia sebagai avatar dan berinteraksi dalam ruang 3 dimensi yang seolah-olah dunia nyata dengan menggunakan perangkat tertentu.

Pada tahun 2003, Philip Rosedale dan timnya mengembangkan dunia virtual online yang dinamakan Second Life, sehingga menjadi role model pengembangan metaverse.

Apa Itu Metaverse?

Metaverse merupakan dunia virtual yang membuat pengguna untuk berkomunikasi, bekerja, terhubung, bermain dan berdagang seperti di dunia nyata.

Metaverse ini membantu orang untuk menemukan komunitas dan mengembangkan bisnis secara virtual. Bahkan bisa juga untuk melakukan berbagai aktivitas secara virtual dengan pengguna lain.

Misalnya seperti konser Justin Bieber di tahun 2021. Dengan perkembangan teknologi, semua aktivitas di dunia nyata bisa dilakukan di metaverse ini.

Gimana Metaverse Bekerja?

Zuckerberg menggambarkan bahwa metaverse dianggap sebagai lingkungan virtual yang dapat melihat dari layar tentang kehidupan dimasa depan.

Intinya, metaverse yaitu dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Dimana orang-orang bisa bekerja, bertemu, bermain menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan perangkat lainnya.

Bahkan Facebook pun memberikan gambaran yang berkaitan dengan metaverse ini. Gambarannya seperti sebuah perangkat ruang virtual, tempat seseorang yang dapat menjelajah dengan pengguna internet lainnya ada nggak berada di ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.

Apakah Metaverse Cuma untuk Facebook?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa metaverse merupakan sebuah konsep dunia virtual yang dimanfaatkan masyarakat di masa-masa mendatang.

Tapi, apakah dunia digital cuma digunakan untuk pengguna Facebook saja? Jawabannya tidak, sebab metaverse sangat penting untuk diperluas supaya pengguna bisa menjelajahi dunia secara nyata.

Bahkan, Ia juga harus bekerja sama dengan banyak perusahaan agar pengguna bisa berinteraksi, belanja dan berjualan di dalamnya.

Dengan begitu, Facebook sudah menjalin hubungan kerja sama dengan banyak perusahaan ternama untuk memenuhi dunia metaverse.

Misalnya seperti perusahaan game ternama (Epic Games), telah mengambil peran dan mengumpulkan 1 miliar dolar AS dari investor untuk membantu membangun metaverse.

Sementara itu, Brand-brand pakaian kelas dunia seperti Gucci pun telah melakukan kolaborasi untuk menjual koleksi aksesoris digital dalam metaverse. Coca-Cola dan Clinique juga sudah menjual token digital sebagai batu loncatan menuju metaverse.

Pihak Facebook mengatakan bahwa, metaverse bukan produk tunggal yang bisa dibangun oleh satu perusahaan saja, namun produk yang mirip seperti internet. Terlepas dari Facebook, metaverse akan selalu ada, bahkan diperluas sekalipun.

Apa yang Bisa Dilakukan di Metaverse?

Salah satu contoh pengaplikasian metaverse dalam kripto yaitu platform game online dan NFT sebagai koleksi dalam game.

Di Dalam game metaverse bersifat desentralisasi yang dibangun menggunakan teknologi blockchain. Maksudnya dunia virtual dikendalikan oleh pihak tertentu seperti perusahaan.

Dalam metaverse, ada peluang investasi properti digital yang bisa membeli tanah virtual di metaverse. Masa depannya memang belum bisa diprediksi, namun sudah menarik banyak investor.

Untuk melakukannya, hanya perlu menggunakan alat tambahan seperti kacamata Virtual Reality (VR) dan sarung tangan teknologi haptic.

Biasanya metaverse akan menyematkan dukungan audio, sebab sudah menciptakan pengalaman realistik seperti dunia nyata. Misalnya bisa melihat pemandangan, mendengar suara, merasakan aneka sentuhan dan lain sebagainya.

Mewujudkan dunia metaverse nggak praktis dan mudah. Menurut Mark Zuckerberg, butuh 10-15 tahun untuk membangunnya. Jadi hal tersebut pastinya membutuhkan kolaborasi antar-perusahaan.

Perlu Diketahui bahwa metaverse merupakan sebuah kombinasi dari teknologi realitas virtual dan augmented reality.

Dimana dapat memberikan pengalaman baru dan unik kepada pengguna. Bukan cuma pengalaman yang immersive saja, namun memberikan banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari.